Awas Penipuan Via WhatsApp Jelang Lebaran! Jangan Salah Klik dan Membagikan Kode OTP Sembarangan!
Momen kemeriahan Hari Idul Fitri tak jarang dimanfaatkan oknum untuk melakukan penipuan via WhatsApp jelang lebaran. Biasanya para penipu ini melancarkan aksinya dengan berkedok sebagai pihak terpercaya seperti instansi, kurir, bank, pemerintah, untuk menjebak korbannya.
Modus penipuan tersebut biasanya dilakukan dengan mengirimkan tautan atau file berbahaya. Lalu, jika korban mengklik tautan tersebut, mereka kemudian akan diarahkan ke situs website palsu yang dirancang khusus untuk mencuri data-data pribadi milik korban. Seperti kode OTP, informasi rekening bank, dan juga password. dikutip dari situs slot
3 Jenis Penipuan Via WhatsApp Jelang Lebaran 2024 yang Marak Belakangan Terjadi
Penipuan yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp bukanlah hal baru. Modus penipuan semacam ini biasanya dilakukan dengan berbagai cara berikut, seperti:
1. Modus Pelaporan SPT Pajak
Belakangan penipuan yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memang cukup marak. Pesan tersebut biasanya berisi informasi tentang tunggakan pajak dan disertai tautan untuk melakukan pembayaran. Tautan tersebut mengarahkan ke situs web palsu yang dibuat menyerupai situs web resmi DJP.
Tujuan penipuan ini adalah untuk mencuri data pribadi korban, seperti NPWP, password, dan informasi bank. Data tersebut kemudian dapat digunakan untuk melakukan penipuan atau transaksi ilegal.
2. Modus E-Tilang
Penipu akan mengirimkan pesan WhatsApp yang mengatasnamakan pihak kepolisian. Pesan tersebut biasanya berisi informasi tentang pelanggaran lalu lintas dan disertai foto surat tilang elektronik (e-tilang).
Penipu kemudian meminta korban untuk membayar denda tilang melalui tautan yang disediakan. Tautan tersebut mengarahkan ke situs web palsu yang dibuat menyerupai situs web resmi e-tilang. Tujuan penipuan ini adalah untuk mencuri data pribadi korban dan uang denda tilang.
3. Modus Kirim Parcel Lebaran
Penipu akan mengirimkan pesan WhatsApp yang mengatasnamakan jasa ekspedisi. Pesan tersebut biasanya berisi informasi tentang paket yang sedang diantarkan dan disertai tautan untuk melacak pengiriman.
Tautan tersebut mengarahkan ke situs web palsu yang dibuat menyerupai situs web resmi jasa ekspedisi. Tujuan penipuan ini adalah untuk mencuri data pribadi korban, seperti alamat rumah dan informasi bank. Data tersebut kemudian dapat digunakan untuk melakukan penipuan atau transaksi ilegal.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan tidak mudah tergoda dengan iming-iming penipuan via WhatsApp jepang lebaran yang marak terjadi belakangan ini. Jangan sekali-kali mengklik tautan atau file yang dikirimkan dari nomor yang tidak dikenal, dan selalu verifikasi informasi terlebih dahulu kepada pihak terkait sebelum melakukan transaksi apa pun.